web statistics

Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham sebelum Berinvestasi

Investasi saham bisa menjadi salah satu cara yang menguntungkan untuk menghasilkan keuntungan finansial jangka panjang. Namun, sebelum Anda mulai berinvestasi dalam saham, penting untuk memahami nilai intrinsik saham yang ingin Anda beli. Nilai intrinsik saham adalah nilai sebenarnya dari saham tersebut, yang dapat membantu Anda menentukan apakah saham tersebut dihargai dengan wajar atau tidak.

Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham. Beberapa di antaranya adalah metode discounted cash flow (DCF), metode price to earnings (P/E), dan metode price to book value (P/BV).

Metode Discounted Cash Flow (DCF)

Metode DCF merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham. Metode ini didasarkan pada perkiraan arus kas yang dihasilkan oleh saham tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Untuk menggunakan metode DCF, Anda perlu memperkirakan arus kas yang dihasilkan oleh saham tersebut dalam jangka waktu tertentu, dan kemudian menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut dengan menggunakannya sebagai faktor diskonto. Faktor diskonto ini biasanya adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi.

Sebagai contoh, jika Anda memperkirakan bahwa saham tersebut akan menghasilkan arus kas sebesar Rp 1 miliar per tahun selama 5 tahun, dan tingkat pengembalian yang diharapkan adalah 10%, maka Anda dapat menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut dengan menggunakan rumus:

Nilai sekarang = Arus kas / (1 + Tingkat Pengembalian)Tahun

Jadi, dalam contoh ini, nilai sekarang dari arus kas Rp 1 miliar per tahun selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian 10% adalah:

Nilai sekarang = Rp 1 miliar / (1 + 0,10)5 = Rp 1 miliar / 1,6105 = Rp 621,03 juta

Setelah Anda menghitung nilai sekarang dari semua arus kas yang diharapkan, Anda dapat menjumlahkannya untuk mendapatkan nilai intrinsik saham tersebut.

Metode Price to Earnings (P/E)

Metode P/E adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham. Metode ini didasarkan pada perbandingan antara harga saham saat ini dengan laba per lembar saham (earnings per share/EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Untuk menggunakan metode P/E, Anda perlu mengetahui harga saham saat ini dan EPS perusahaan. Kemudian, Anda dapat menghitung P/E ratio dengan membagi harga saham saat ini dengan EPS perusahaan.

Misalnya, jika harga saham saat ini adalah Rp 10.000 per lembar dan EPS perusahaan adalah Rp 500 per lembar, maka P/E ratio adalah:

P/E ratio = Harga Saham / EPS = Rp 10.000 / Rp 500 = 20

Setelah Anda mendapatkan P/E ratio, Anda dapat membandingkannya dengan P/E ratio rata-rata industri atau dengan P/E ratio perusahaan lain dalam industri yang sama. Jika P/E ratio saham tersebut lebih rendah dari P/E ratio rata-rata industri atau perusahaan lain dalam industri yang sama, maka saham tersebut mungkin dihargai dengan wajar atau bahkan di bawah nilai intrinsiknya.

Metode Price to Book Value (P/BV)

Metode P/BV adalah metode lain yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham. Metode ini didasarkan pada perbandingan antara harga saham saat ini dengan nilai buku saham (book value) perusahaan.

Untuk menggunakan metode P/BV, Anda perlu mengetahui harga saham saat ini dan nilai buku saham perusahaan. Kemudian, Anda dapat menghitung P/BV ratio dengan membagi harga saham saat ini dengan nilai buku saham perusahaan.

Sebagai contoh, jika harga saham saat ini adalah Rp 5.000 per lembar dan nilai buku saham perusahaan adalah Rp 1.000 per lembar, maka P/BV ratio adalah:

P/BV ratio = Harga Saham / Nilai Buku Saham = Rp 5.000 / Rp 1.000 = 5

Setelah Anda mendapatkan P/BV ratio, Anda dapat membandingkannya dengan P/BV ratio rata-rata industri atau dengan P/BV ratio perusahaan lain dalam industri yang sama. Jika P/BV ratio saham tersebut lebih rendah dari P/BV ratio rata-rata industri atau perusahaan lain dalam industri yang sama, maka saham tersebut mungkin dihargai dengan wajar atau bahkan di bawah nilai intrinsiknya.

Kesimpulan

Memahami nilai intrinsik saham sebelum berinvestasi sangat penting dalam mengambil keputusan investasi yang cerdas. Metode DCF, P/E, dan P/BV adalah beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham. Namun, penting untuk diingat bahwa metode ini hanya memberikan perkiraan nilai intrinsik saham, dan nilai sebenarnya dari saham tersebut dapat berbeda tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, selalu lakukan riset dan analisis menyeluruh sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam saham.

Related video of Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham sebelum Berinvestasi

Leave a Comment

Index